Pengalamana menggunakan kereta ekonomi selalu memberikan banyak pelajaran bagiku.
Disinilah aku mendapatkan kenyataan bahwa hidup ku sangatlah dipenuhi dengan kenikmatan mulai dari kelimpahaan rezki berupa materi, kelimpahan waktu untuk bersenang-senang dan belajar. Dan masih banyak lagi. Berbeda dengan yang dialami oleh anak-anak yang berusaha menyambung hidupnya dengan berjualan di dalam kereta.
Mulai dari ngamen dengan suara yang nggak jelas tapi wajah ingusan mereka mengundang simpati dari pada para penumpang, akan tetapi saya menjadi berpikir jika mereka telah besar dimana wajah ingusan yang imut-imut tersebut telah semakin memudar. Tiada lagi simpati dari pada penumpang bagi mereka. Sehingga jadilah mereka anak jalanaan berandal yang kerjanya hanya nongkrong hingga melakukan tindak criminal.
Mereka telah tertinggal oleh kawan-kawan sebaya mereka yang pada saat yang sama menikmati indahnya bangku pendidikan. Sedangkan mereka selalu di intai oleh kekerasan jalanan dan sedikit demi sedikit merusak kepolosan mereka, dan membentuk pribadi menjadi keras dalam menghadapi hidup yang dapat berakibat menghalalkan segala cara agar keinginan mereka terpenuhi.
Saya kadang terpikir dimanakan perang pemerintah saat ini yang tidak sama sekali kelihatan batang hidungnya dalam menyelesaiakan permasalahan ini. Mereka adalah generasi-genaerasi masa depan bangsa ini. Alang kah naifnya pemerintah yang selalu memikirkan perutnya sendiri. Anggan pendidikan telah 20 %. Mana!!! Masih banyak anak-anak Indonesia yang tak bisa sekolahhh.
Semoga pemerintah dapat membuka matanya melihat realistas yang ada di sekelilingnya, atau mungkin pemerintah nggak usah jauh-jauh studi di luar negeri mungkin lebih baik studinya dikereta aja.
Kereta Ekonomi Opera Kehidupan
Randy AlFatih
Blog ini saya ciptakan untuk memberikan apa yang sedang saya pikirkan dan lakukan agar dapat diambil pelajaran dan inspirasi darinya.....semangat memberilah yang memotivasi saya untuk selalu menulis dan bergerak untuk kehidupan yang lebih baik tidak hanya di dunia tapi jauh setelah diri ini tak ada..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar