Inkonsistensi Mahasiswa Pertanian dalam Menyuarakan Kebijakan yang Menyangkut Pertanian

Sabtu, 24 Desember 2011 1 komentar
Mahasiswa merupakan pihak yang dilihat dari segi politik berfungsi sebagai pihak yang mengontrol kinerja pemerintahan dalam mengeluarkan berbagai kebijakan. Khusus untuk mahasiswa pertanian memiliki peran yang sedikit special jika di bandingkan dengan peran dari mahasiswa pada umumnya yakni dalam mengontrol kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya dalam bidang pertanian.
Akan tetapi, mahasiswa pertanian saat ini seakan-akan seperti kehilangan arah perjuangannya dalam mengurusi pertanian Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari kurang konsistennya mahasiswa pertanian dalam mengikuti kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menggodok Rancangan undang-undang khususnya dalam bidang pertanian. Sebagai contoh dilapangan, mahasiswa pertanian saat ini, hanya akan melakukan kegiatan controlling pada saat ada hari-hari khusus saja seperti hari korupsi sedunia, hari kebangkitan nasional, hari sumpah pemuda, dan lain sebagainya. Inilah salah satu indikasi menurut saya mengapa mahasiswa pertanian kehilangan konsistensinya dalam pergerakan untuk pertanian yang lebih baik.
Sebagai contoh, kebijakan mengenai konversi lahan. Saat ini, di Indonesia tingkat konversi lahan sangatlah tinggi. perubahan dari lahan pertanian ke lahan perumahan semakin genjar dilakukan. Pertanyaannya, apa factor utama mengapa para petani rela menjual lahan mereka. Hal ini disebabkan pajak lahan pertanian memiliki nilai yang cukup tinggi. seperti yang kita ketahui bahwa pajak merupakan salah satu instrument kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, disinilah letak dimana mahasiswa pertanian dapat fokus dalam hal pergerakannya, yakni dengan mengikuti, menganalisis, serta menyeruakan keinginan petani bahwa pajak lahan pertanian lah yang menjadi salah satu faktor utama terjadinya konversi lahan pertanian secara besar-besaran. Saya tidak mengatakan bahwa bidang yang lain seperti korupsi tidak penting untuk di bahas dan disuarakan. Akan tetapi terdapat hal-hal yang sangat dekat dengan pelupuk mata, akan tetapi tidak menjadi prioritas dalam perjuangan mahasiswa pertanian.
Contoh kebijakan lain yakni mengenai harga pupuk yang semakin hari semakin naik. Seperti yang kita ketahui bahwa pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang paling vital dalam mencapai produksi tinggi guna terwujudnya swasembada. Apabila kita berbica mengenai pupuk kita akan berbicara mengenai subsidi. Subsidi kembali berhubungan dengan masalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. subsidi pupuk merupakan salah satu subsidi selain subsidi BBM yang setiap tahun mengalami penyusutan dalam rencana anggaran belanja negara. Nah, disinilah kembali letak kita sebagai mahasiswa pertanian dalam mengambil peran yakni untuk mengontrol setiap butir-butir kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Belajar dari pengalaman salah satu institut terbaik di Indonesia yang bergerak di bidang teknologi informasi. Mereka memiliki arahan gerakan yang cukup sederhana namun jelas. Disebabkan karena dasar keilmuwan mereka yang berbasis teknologi maka arah pergerakan mereka ialah mengontrol dan mengikuti setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam bidang teknologi seperti RUU pornografi dan pornoaksi yang cenderung menggunakan medium media teknologi komunikasi seperti internet sebagai media penyebarannya. Mereka mengikuti proses dari kebijakan tersebut mulai dari awal hingga disahkannya. Dari hal ini dapat kita katakana bahwa konsistensi mereka dalam mengawasi setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang sesuai dengan bidang keahlian mereka. Dengan fokus pada kebijakan yang sesuai dengan bidang keilmuwan harapannya tidak terjadi mahasiswa yang kebingungunan seperti yang sering terjadi pada beberapa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa.
Berdasarkan hal tersebut marilah kita kembali menyederhanakan dan memfokuskan arah pergerakan kita kearah yang dapat terasa langsung oleh para petani. Mengurusi masalah korupsi, kebangkitan nasional, sumpah pemuda dan sebagainya sekali lagi saya katakan penting akan tetapi masih ada masalah lain yang sebenarnya lebih penting dan dapat dirasakan secara signifikan untuk perkembangan dunia pertanian Indonesia. Mahasiswa pertanian memiliki bargaining position yang sangat vital dalam menjembatani antara keinginan petani dan pemerintah. oleh karena itu, marilah sedikit menyederhanakan arah pergerakan kepada hal-hal yang dapat terasakan imbas nya terhadap pertanian. Juga, konsistensi kita sebagai mahasiswea pertanian dalam mengikuti setiap perkembangan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pertanian. Kemudian, jika cita-cita kita bersama terwujud yakni pertanian yang maju dan sejahtera barulah kita beranjak kepada masalah bangsa yang lain.

1 komentar:

  • RUN_D mengatakan...

    semoga kita dapat lebih care dengan apa yang terjadi disekitar kita... untuk bangsa ini yang jauh lebih baik kedepannya

Posting Komentar

 

©Copyright 2012 randy alfatih | Design by randy| Powered by Blogger |