Kepemimpinan Profetik

Kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang membebaskan penghambaan kepada manusia hanya kepada Allah Semata dan juga membawa misi humanisasi, leberasi, dan transendensi. Misi humanisasi yaitu memanusiakan manusia, mengangkat harkat hidup manusia, dan menjadikan manusia bertanggung jawab atas apa yang telah dikerjakan yakni berupa ta’muruna bil ma’ruf. Lalu, misi liberasi yaitu misi yang membebaskan manusia dari belenggu keterpurukan dan ketertindasan berupan tanhauna’ anil munkar. Kemudian, misi transendensi yaitu manifestasi dari misi humanisasi dan liberasi yang diartikan sebagai kesadaran ilahiyah yang mampu menggerakkan hati dan bersikap ikhlas terhadap segala yang telah dilakukan yakni berupa tu’minuna billah. Seorang pemimpin profetik haruslah berilmu, kuat, dan amanah. Ilmu disini adalah ilmu pengetahuan dan hikmah yang menjadikan dirinya memutuskan kebijakan yang tepat dan sejalan dengan akal sehat dan syari’at islam. Seorang yang lemah akalnya pasti tidak akan mampu menyelesaikan urusan-urusan rakyatnya. Lebih dari itu, ia akan kesulitan untuk memutuskan perkara-perkara pelik yang harus segera diambil tindakan. Pemimpin memiliki kekuatan akal akan mampu menciptakan kebijakan-kebijakan cerdas dan bijaksana, yang melindungi dan mensejahterakan rakyatnya. Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan ketika ia memegang amanah kepemimpinan. Kepemimpinan tidak boleh diserahkan kepada orang yang lemah. Seorang pemimpin profetik juga harus seorang yang amanah. Orang yang memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi, yang dapat dipercaya oleh masyarakat. Tidak goyah oleh godaan harta, tahta, dan nafsu seksual dalam menjalankan amanah kepemimpinannya. Kriteria pemimpin profetik yang kelima ialah daya regenerasi atau seorang yang mampu mewariskan sifat-sifat kepemimpinan profetiknya seperti kisah nabi ibrahim . Kepemimpinan profetik menjadi landasan PPSDMS Nurul Fikri untuk melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki pemahaman islam yang komprehensif, integritas dan kredibilitas tinggi, berkepribadian matang, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan negara