Buku, Sihir Kebangkitan Bangsa Belanda

Senin, 06 Mei 2013 0 komentar

Belanda yang masuk dalam eropa  yang saat ini kita kenal sebagai pusat peradaban modern dengan segala kemajuan teknologinya saat ini. Dahulu kala selama 1000 tahun saat Masa Kegelapan sebelum abad 15 diisi oleh masyarakat anarki yang terbelakang dan brutal. Rangkaian peperangan tiada putus-putusnya, korupsi, tiadanya hukum, obesesi terhadap mitos aneh dan kebodohan yang tak terkatakan benar-benar menjadi keseharian bangsa eropa di masa kegelapan




Saat era ini, buku yang dahulu mudah di dapat saat kejayaan romawi berubah menjadi barang yang amat langka karena kebanyakan dibakar pada awal kehancuran Roma, Yang tersisa begitu sedikit, mungkin hanya ada ratusan di seluruh benua Eropa. Kertas papirus menghilang dan tidak ada yang mengerti bagaimana memperolehnya. Sejak saat itu, lembaran buku harus dibuat dari kulit domba yang dinamakan parkemen. Pembuatannya sangat sulit, lama, dan tentu saja mahal. Akhirnya, bukupun bernasib sama. Buku menjadi sangat jarang. Kalaupun ada, hanya sedikit yang mampu membelinya. Rendahnya pengetahuan membuat orang-orang eropa saat itu tidak punya gairah untuk mengembangkan diri.

Lalu, bagaimana sebuah bangsa yang dahulunya terbelakang dan tidak beradab bisa bangkit dari keterpurukannya kemudian berbalik arah menjadi penguasa dunia saat ini ?. Awal revolusi ini terletak ketika ditemukannya rahasia saat spanyol direbut dari tangan orang-orang muslim. Rahasia itu adalah cara membuat kertas.




Buku sebagaimana di peradaban-peradaban lainnya, juga menjadi modal awal yang vital dalam proses belajar bangsa belanda. Terbongkarnya rahasia pembuatan kertas membuat akselerasi pertumbuhan intelektual dan munculnya lebih banyak lagi pemikir-pemikir dalam bidang ilmu pengetahuan dan praktis pada awal abad ke-13 semua ilmu yang lebih maju yang berasal dari bangsa arab telah habis diterjemahkan dan ditransfer.
Kecintaan bangsa belanda akan buku dapat dilihat dari budaya pengarsipannya yang dikenal sengat terjaga dan rapi. Bahkan, sebagian besar naskah, manuskrip dan semua dokumentasi berharga tentang perjalanan bangsa indonesia tersimpan dengan rapi di Universiteitsbiliootheek Leiden, dan di Koninklijk Instituut voor TaalLand en Volkenkunde yang sering.  Sedikitnya ada 26.000 manuskrip kuno Indonesia yang saat ini berada di perpustakaan universitas ini. sedangkan, perpustakaan Nasional Indonesia kini hanya memiliki 10.300 manuskrip kuno. Dengan kata lain, dokumen penting yang kini berada di Leiden 2,5 kali lipat lebih banyak dibanding yang berada di negara Indonesia.

Lalu mengapa bangsa Indonesia tidak membawa kembali manuskrip itu  ke tanah asalnya yakni bumi pertiwi?.  Tidak semudah itu ternyata, karena pemerintah belanda memperoleh kertas bersejarah itu tidak mudah karena mereka harus membeli, itu artinya mereka sudah berinvestasi dalam jumlah yang besar. Biaya perawatan manuskrip ini pun tidak tanggung-tanggung, segala treatment seperti penyimpanan di ruang hampa udara yang suhunya dijaga dengan sangat teliti menandakan bahwa mereka sangat menghormati dan menyadari arti penting dari sebuah buku apalagi yang berhubungan dengan sejarah. Karya-karya peneliti diarsipkan dengan baik agar dapat digunakan oleh generasi selanjutnya untuk melanjutkan estafet kemajuan bangsa dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lalu.  Sikap ini tidak begitu saja terlahir karena harus melalui proses yang cukup panjang, dimana mereka harus mempersiapkan pusat-pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan adalah salah satu pusat ilmu pengetahuan. Tidak hanya koleksi buku yang sangat lengkap dan rapi, desain perpustakaan yang unik dan kreatif semakin  menarik minat baca dikalangan masyarakat. 

               
Bangsa belanda yakin betul akan kunci atau rahasia peradaban-peradaban maju sebelumnya yaitu menciptakan percepatan kualitas intelektual manusianya. Manusia yang lebih cerdas akan menciptakan ilmu dan teknologi yang lebih maju dan pada akhirnya ekonomi, industri, dan miliiter unggul. dan untuk mencapai itu, sebuah sistem pendidikan yang berkualitas tinggi harus dibentuk. Yakni melalai peningkatan minat baca dikalangan masyarakat dengan cara yang unik dan menyenangkan.  Pendidikan bagi semua menjadi keharusan dan mutlak untuk dilakukan.

Semoga bangsa kita dapat memahami dan menyerap rahasia ini untuk bisa kita tiru prosesnya untuk menciptakan manusia-manusia yang juga sehebat mereka dan yang benar-benar unggul. ... yaitu rahasia untuk menjadi bangsa yang besar....logika sederhana belajar dari yang terunggul, semua yang terunggul, bangsa-bangsa terunggul, dan manusia-manusia terunggul dalam sejarah umat manusia.  Salah satunya Negara Belanda walaupun wilayahnya kecil tapi dapat mendikte luas nya bumi ini.  
               
Referensi
Laksono, Eko. 2010. Imperium III.  Jakarta : Mizan Media Utama.
           




 




0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2012 randy alfatih | Design by randy| Powered by Blogger |