Tepat Memilih Idola Bagi Para Remaja

Kamis, 14 Februari 2013 0 komentar

                Siapa orang yang tak tahu lagu legendaris yang berjudul “Darah Muda” yang di dendangkan oleh raja dangdut Rhoma Irama dimana di lagu ini menceritakan tabiat seorang pemuda remaja. Salah satu bait dari lagu ini berbunyi bahwa “masa muda adalah masa yang berapi-api”.  Api disini dianalogikan sebagai hasrat dan semangat yang menggebu-gebu. Memang benar secarapsikologis masa muda adalah masa yang berada pada gejolak hasrat yang begitu menggebu-gebu dan semangat yang tinggi dalam mencoba segala hal yang baru atau juga mengekor kepada kebiasaan-kebiasaan dan trend yang ada di sekelilingnya.
 
Fase remaja merupakan saat dimana para pemuda berusaha untuk mencari jadi diri mereka. Salah satu cara dalam pencarian jati diri itu adalah dengan memiliki tokoh panutan atau idola. Saat ini tokoh yang cenderung dijadikan sebagai idola adalah para artis yang sangat lekat dengan kehidupan glamor dan hedonis. Hal ini terjadi karena karena didukung oleh faktor lingkungan saat ini salah satunya yaitu media yang lebih banyak mengeskpos kehidupan para artis, yang jika di tilik lebih dalam prilakunya justru lebih banyak hal-hal yang buruk seperti bergonta-ganti pasangan, pola konsumtif, tutur kata yang kurang sopan saat membawakan suatu acara dan bahkan beberapa ada yang terjerat kasus narkoba dan kriminal. Media saat ini masih sedikit untuk mengangkat sosok-sosok prestatif dan inspiratif yang pernah atau sekarang dimiliki oleh bangsa ini. Konsumsi masyarakat akan informasi saat ini sangat berpengaruh terhadap pola tingkah laku terkhusus untuk para remaja yang masih dalam fase labil sehingga begitu mudah untuk mengikuti segala hal yang dilihat dan diketahuinya. 
Masih segar dalam ingatan kita Beberapa saat yang lalu salah satu artis kenamaan yang bisa dikatakan memiliki fans dikalangan para remaja yang cukup banyak yaitu Raffi Ahmad ditetapkan menjadi tersangka kepemilikan narkoba dan terbukti positif mengkonsumsi narkoba jenis terbaru yaitu metilon.Kasus ini secara tidak langsung akan memiliki dampak kepada para remaja yang menjadikanRaffi Ahmad sebagai tokoh idola mereka. Salah satu bentuknya yaitu aksi dukungan para fans club yang baru-baru ini terjadi. Sebenarnya dari aksi ini dapat member  gambaran kepada kita bahwa terjadi pemakluman atas kasus yang mendera tokoh idola mereka dan menganggap suatu hal yang lumrah dan justru harus mendapat dukungan. Sesuatu keburukan jika dianggap biasa dan lumrah suatu saat akan menjadi suatu kebiasaan yang pastinya memiliki efek yang sangat buruk bagi masa depan bangsa ini khususnya bagi para generasi penerus bangsa. Kasus terjeratnya narkoba beberapa artis di tanggapi dingin oleh para masyarakat dan menganggap hal itu menjadi suatu hal yang biasa yang telah masuk ke dalam gaya hidup glamor para idola mereka.  
Hukuman sosial yang dahulu sering terjadi di tengah-tengah masyarakat kita sebenarnya masih cukup efektif dalam meredam para remaja untuk melakukan atau mengikuti sesuatu hal yang buruk.Hal ini karena hukuman social menyentuh dua sisi hukuman yaitu hukuman secara fisik dan hukuman secara mental. Sehingga, untuk melakukan hal-hal buruk, seorang remaja akan  melalui proses berpikir yang cukup panjang dan matang mengingat konsekuensi social yang akan diterima. Mencegah para remaja untuk tidak mengonsumsi narkoba dengan konsekuensi hukuman social dari lingkungannya lebih baik dari pada harus terjatuh dalam jurang narkoba dulu baru setelah itu di dukung yang justru menimbulkan isyarat bahwa terjadi pemakluman akan prilaku buruk yang telah dilakukan.

 
Semangat dan hasrat yang tinggi yang dimiliki para pemuda dapat mengantarkannya kedua kutub yang sangat berbeda yaitu bisa kearah kutub prestatif dan dapat pula mengarah ke kutub penyimpangan perilaku. Salah satu cara dalam agar  menyalurkan semangat yang berapi-api itu adalah dengan memilih tokoh idola yang tepat agar menjadi pemuda yang prestatif, dan media merupakan salah satu actor lingkungan yang sangat mempengaruhi para pemuda dalam proses memilih tokoh idola yang tepat. Memang jika dilihat ini adalah hal yang sepele tapi sesungguhnya hal-hal kecil itu merupakan batu loncatan untuk melakukan hal-hal yang besar. Dengan mengidolakan orang-orang besar yang prestatif dan bermanfaat bagi sesama secara otomatis akan mendorong kita untuk mencontoh hal-hal baik yang dilakuakan, begitupun sebaliknya apabila kita menjadikan orang-orang dengan gaya hidup konsumtif dan glamor serta condong kepada arah-arah pemborosan maka akan seperti itu pula gaya hidup kita. Oleh karena itu pesan untuk para generasi penerus bangsa untuk tepat dalam memilih panutan atau tokoh idola, ini suatu hal yang kecil tapi memiliki dampak yang besar. 
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2012 randy alfatih | Design by randy| Powered by Blogger |